
Pampangan-OKI, mediarakyat.co || Masyarakat desa Keman mengeluh dengan kinerja dua orang perawat puskesmas pampangan yang arogan terhadap pasien yang hendak berobat di Puskesmas tersebut, Kamis (5/5).
Pasalnya, Aminro (45) warga desa Keman kecamatan Pampangan kabupaten OKI yang mengantar istrinya diperlakukan oleh dua perawat Puskesmas Pampangan yang terkesan sangat tidak bersahabat.
“Istri saya sering mencret-mencret, lalu saya berniat untuk membawanya ke puskemas pampangan pada hari kamis sekitar pukul 16:30 wib. Saat itu di puskesmas ada dua perawat yang lagi piket. Kemudian perawat menanyakan keluhan apa saja kepada istri saya, lalu saya bantu jawab dengan mengatakan istri saya sering mencret mencret”, terang Aminro.
“Lalu perawat menanyakan sakit apa lagi, sekali lagi saya menjawab sakit mencret, selain itu saya tidak tau sakit apa istri saya ini karena saya bukan dokter makanya saya bawa berobat kesini agar tau penyakitnya”, ujar Aminro dengan nada kesal karena ditanya berulang-ulang.

Lanjutnya, lalu kedua perawat tersebut marah marah kepadanya. Perawat tersebut mengatakan kalau ditanya jawab yang benar.
“Disini gak ada dokternya, silahkan kalian berobat ke tempat lain saja disini gak ada dokter”, cetus perawat tersebut.
“Tanpa basa basi, lalu kami pergi meninggalkan puskemas tersebut”, ujar Aminro.
Menanggapi hal tersebut kordinator aksi SPM Sumsel Yovi Maitaha buka suara.
“Mengenai hal tersebut sangat disayangkan jika pelayanan perawat puskesmas pampangan arogan terhadap pasien yang hendak berobat dan malah mengusirnya untuk berobat ke tempat lain sedangkan di puskesmas itu garda terdepan untuk menolong orang sakit. Seharusnya perawat itu menunjukan keramah-tamahan kepada siapa saja yang hendak berobat, bukan bersifat arogan terhadap pasien yang hendak berobat”, jelas Yovi.
“Berikanlah pelayanan terbaik kepada masyarakat karena kalian itu digaji negara, tak sepatutnya seorang perawat yang berpendidikan tinggi menunjukan sikap arogansi kepada warga yang hendak berobat. Hal ini akan kita usut kebenaranya dan kita meminta kepada pihak dinas kesehatan kabupaten OKI untuk segera memanggil Pimpus dan oknum perawat yang berlaku arogan tersebut untuk di berikan sanksi berupa teguran jika perlu pecat saja oknum perawat yang tidak profesional menjalankan tugasnya sehingga bersifat arogan terhadap pasien”, tegasnya.
“Hal ini bisa merusak citra nama baik dinas kesehatan. Kami meminta kepada Kadinkes OKI untuk segera memanggil pihak terkait untuk diberikan sanksi”, Harap Yovi
Sementara itu pimpinan puskemas pampangan saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp belum ada jawaban sampai berita ini diterbitkan. (red)








