
KALIMANTAN BARAT, MEDIARAKYAT.CO || Mengenang Tragedi di Stadion Kanjuruhan yang Menewaskan 125 Korban Jiwa, PMKRI Thomas More Pontianak dan Sejumlah Organisasi Mahasiswa Kalbar Gelar Aksi 1000 Lilin Untuk Mendoakan Korban Meninggal, di taman Digulis Pontianak, Senin (10/10/2022) Sekira pukul 18.30 WIB.
Tragedi yang terjadi pada laga Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan yang Menewaskan 125 Korban jiwa dari suporter Arema dan 2 di antaranya aparat kepolisian, masih menyisakan duka yang mendalam bagi Rakyat Indonesia, tak terkecuali Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia PMKRI dan sejumlah Organisasi Mahasiswa di Kalimantan Barat, karena tragedi tersebut tercatat sebagai salah satu tragedi terbesar yang memakan banyak korban jiwa.
Untuk mengenang peristiwa tersebut dan sekaligus menyampaikan belasungkawa terhadap korban yang gugur, PMKRI Pontianak Menjadi Inisiator dalam menggelar Aksi 1000 Lilin.

Menurut Mikhael, salah satu pengurus PMKRI Thomas More Pontianak, menyatakan, bahwa Jumlah organisasi yang ikut ada 14 organisasi, kegiatan ini adalah hasil dari diskusi kami kader PMKRI di margasiswa Pontianak terkait tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan.
“Tujuannya yang pertama Mendoakan korban Tragedi, kedua sebagai bentuk kepedulian kami terhadap kesatuan NKRI, supaya tidak terjadi tragedi seperti ini lagi, ketiga kami mendukung polri mengusut tuntas aktor Intelektual kasus ini.” Ujar Mikhael, Senin (10/10).
“Kami berharap kita bersama menjaga keutuhan NKRI dan terkhusus di Kalbar tidak terjadi hal-hal demikian sampai menghilangan nyawa seseorang.” lanjutnya.
Sementara itu Florentinus Ardi selaku peserta aksi mengatakan dirinya bersama teman-teman Organisasi Kampus, Gereja, KMK, maupun UKM yang ada di kampus setiap perguruan tinggi melakukan kegiatan sebagai bentuk belasungkawa.
“Kegiatan ini kami gelar dalam rangka bentuk bela sungkawa terhadap peristiwa yang terjadi di stadion Kanjuruhan Malang dan memakan korban meninggal sekitar 125 orang”, ungkap Florentinus.
Dirinya dan teman-teman menyalakan lilin secara bersamaan dan diselipkan dengan doa-doa menurut Agama dan Kepercayaan masing-masing untuk mendoakan korban yang telah meninggal dengan harapan Tuhan mengampuni dosa-dosa mereka dan mendapat tempat peristirahatan yang terindah.
“Kemudian, kami juga mendoakan para tenaga medis yang saat ini masih melaksanakan tugas pemulihan terhadap korban-korban yang saat ini sedang dirawat”, lanjutnya
“Harapan kami kedepannya, terutama kepada penyelenggara Liga Sepak Bola Indonesia harus dievaluasi dan diperketat sistem pengamanannya, jangan sampai hal ini terulang lagi, Karena nyawa dan sepak bola Indonesia harus kita jaga, dan semoga sepak bola Indonesia ke depannya menjadi Tontonan yang berkualitas, aman tanpa ada halangan maupun musibah apapun”, Tambah Ardi yang juga turut hadir dalam acara tersebut. (ba)








